Memperingati Hari Difabel Internasional
Hari Difabel Internasional yang selalu diperingati setiap tanggal 3 Desember, ditetapkan melalui Resolusi Dewan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Nomor 47/3 Tahun 1992, dan sebelumnya disebut dengan Hari Internasional Penyandang Cacat (HIPENCA).
Difabel adalah gangguan pada kondisi tubuh dan pikiran yang membuat sulit untuk melakukan aktivitas dan berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya. Tema Hari Difabel Internasional tahun ini adalah Building Back Better: toward a disability inclusive, accessible and sustainable post COVID-19 world”. Artinya adalah membangun kembali kehidupan yang lebih baik ke arah yang inklusif, aksesibel dan berkelanjutan pasca pandemi COVID-19.
Peringatan ini bertujuan untuk mengembangkan wawasan masyarakat akan persoalan-persoalan yang terjadi berkaitan dengan kehidupan para penyandang cacat. Diharapkan mereka mampu memberikan dukungan untuk meningkatkan martabat, hak, dan kesejahteraan para penyandang cacat. Selain itu, dukungan yang diberikan kepada para penyandang cacat juga diharapkan mampu menumbukan semangat baru bagi mereka.
Banyak contoh beberapa disabilitas mampu meraih prestasi dari berbagai bidang. Misalnya David Jacobs, petenis meja disabilitas Indonesia yang meraih perunggu nomor tunggal pada Paralimpiade 2012 di London, Inggris. Ada pula pembalap paracyling, Muhammad Fadli, yang sukses meraih medali emas dan perak di Asian Track Championship (ATC) 2019. Dan masih banyak lagi andalan Indonesia yang mampu menjadikan kekurangannya menjadi suatu kelebihan.
Politeknik Indonusa Surakarta turut memperingati Hari Disabilitas Internasional 2020. Bersama perkuat penghormatan serta perlindungan hak hak penyandang disabilitas.