Sejarah Politeknik Indonusa Surakarta
Indonusa Surakarta didirikan oleh Yayasan Indonesia Membangun Surakarta berdasarkan akte Notaris: Wati Andini, SH, No. 05 Tanggal 17 Oktober 2001 dan akte perubahan Ny Nurnijati, SH. No.40 Tanggal 26 April 2007. Gagasan pendirian Politeknik Indonusa Surakarta telah dimunculkan sejak tahun 1999, namun karena keterbatasan terutama pendanaan, maka perintisan Politeknik ini belum bisa direalisasikan, baru pada bulan Desember 2001, Yayasan Indonesia Membangun secara intensif mempersiapkan proposal pendirian Politeknik Indonusa Surakarta. Setelah memulai tahapan demi tahapan mulai tahun 2002 Politeknik Indonusa Surakarta berdiri berdasarkan SK Mendiknas No:158/D/O/2002 tanggal 2 Agustus 2002. Saat ini Politeknik Indonusa Surakarta mengelola 8 (delapan) program studi yang terdiri dari 2 program studi diploma tiga (PS D3 Perhotelan, PS D3 Farmasi) dan 6 program studi sarjana terapan (PS ST Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak, PS ST Teknologi Rekayasa Otomotif, PS ST Produksi Media, PS ST Bisnis Manajemen dan Ritel, PS ST Manajemen Informasi Kesehatan, PS ST Teknologi Laboratorium Medis). Semua program studi telah terakreditasi BAN-PT. dan terakreditasi B untuk Perguruan Tinggi.
Politeknik Indonusa Surakarta berusaha menjawab tantangan jaman untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan memiliki keunggulan yang komparatif dan memiliki kompetensi khusus. Disamping itu, Politeknik Indonusa Surakarta akan selalu meningkatkan kualitas pendidikan yang telah dikelola. Keadaan masa depan sulit diramal. Namun dapat dipastikan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi akan berkembang pesat dan merupakan sumber penggerak utama pertumbuhan ekonomi atau bahkan kemajuan kehidupan masyarakat di sebagian besar negara di dunia. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa betapa penting peran pendidikan yang tinggi dalam menghasilkan tenaga profesional yang handal, berkemampuan tinggi yang dapat meningkatkan produktivitas dan efisien agar industri dapat berdaya saing tinggi.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka Yayasan Indonesia Membangun Surakarta mendorong untuk berpartisipasi dalam menghasilkan lulusan/ tenaga profesional, mahir dibidang kompetensinya masing-masing dan terserap di Dunia Kerja dan Industri (DUDI).